UNTUK LULUSAN PH-JPP-SMAN XIX ANGKATAN 1964, 1965, 1966, 1967, dan 1968 SELASA, 17 AGUSTUS 2010, PUKUL. 09.00-SELESAI
Kata sambutan Benny Soemanto, Ketua Tim Road Show Reunion Pahoa Untuk Lulusan PH-JPP-SMAN XIX Angkatan 1964, 1965, 1966, 1967 dan 1968 Berbeda dengan road show reunion Alumni Pa Hoa ke Sekolah Terpadu Pahoa yang lalu, road show kali ini diselenggarakan bertepatan dengan perayaan HUT ke-65 RI pada tanggal 17 Agustus 2010. Sekolah Terpadu Pahoa merupakan sekolah satu-satunya yang merayakan upacara HUT RI bersama dengan alumninya.
Kata sambutan Soeseno Boenarso, Ketua Perkumpulan Pancaran Hidup dan Pembina YPP PAHOA Road show reunion Alumni Pa Hoa ke Sekolah Terpadu Pahoa kali ini bertepatan dengan kedatangan tamu dari THHK Cianjur yang mengikuti upacara perayaan HUT ke-65 RI. Road show reunion kali ini adalah yang keenam kalinya. Sebelumnya Road Show Reunion telah diselenggarakan sebanyak lima kali. Pertama, Road Show Reunion untuk lulusan Pa Hoa angkatan 1951 dan 1952 pada tanggal 28 Oktober 2009. Kedua, Road Show Reunion untuk lulusan Pa Hoa angkatan 1953 pada tanggal 02 Desember 2009. Ketiga, Road Show Reunion untuk lulusan Pa Hoa angkatan 1955 dan 1956 pada tanggal 17 Maret 2010. Keempat, Road Show Reunion untuk lulusan Pa Hoa angkatan 1954, 1957, 1958, dan 1959 pada tanggal 15 Mei 2010. Kelima, Road Show Reunion untuk lulusan Pa Hoa angkatan 1960, 1961, 1962 dan 1963 pada tanggal 17 Juli 2010. Tujuan road show adalah mempererat persatuan di antara alumni Pa Hoa dan JPP dengan Sekolah Terpadu Pahoa dan mereka menyaksikan secara langsung perkembangan sekolah. Kita alumni, guru, karyawan, pengurus harus bersatu. Sejak tiang pancang pertama tanda didirikannya kembali Sekolah Terpadu Pahoa pada tanggal 28 Januari 2008, dalam kurun waktu tiga tahun telah diselesaikan tiga tahap pembangunan gedung yakni gedung A, B, C, D, dan E di atas tanah seluas 22.000 m2. Pembangunan gedung tahap keempat di atas tanah seluas 2.500 m2 akan dilaksanakan pada tahun 2011 mendatang. Gedung ini akan terdiri atas lima lantai dan di atas lantai ke-5 akan dibangun kolam renang yang besar. Pembangunan gedung tahap kelima dan keenam akan diselesaikan dalam waktu 10 tahun mendatang. Di Sekolah Terpadu Pahoa juga dibangun lapangan parkir seluas adalah 5.400 m2. Pada bulan Oktober tahun 2010, Summarecon Serpong akan membangun asrama yang terletak di seberang jalan di depan gedung Sekolah Terpadu Pahoa. Asrama ini akan dipergunakan oleh para laoshi native speaker bahasa Mandarin dan guru lokal dari daerah luar DKI. Pembangunan asrama tersebut direncanakan selesai pada tahun 2011. Asrama tersebut akan terdiri dari 190 kamar dengan setiap kamar dihuni oleh dua orang. Fasilitas di dalam asrama mencakup: kamar mandi di dalam kamar, ruang tamu, dan kebun. Pada tahun pertama pembukaan Sekolah Terpadu Pahoa, jumlah siswa yang diterima sebanyak 255 orang. Pada tahun kedua diterima sebanyak 1301 siswa, dan pada tahun ketiga diterima sebanyak 2454 siswa. Alasan orangtua siswa mempercayakan anak merreka bersekolah di Sekolah Terpadu Pahoa: 1. Sekolah Terpadu Pahoa merupakan sekolah nasional plus trilingual dan khusus hanya di jenjang prasekolah, bahasa yang utama adalah bahasa Mandarin. Jenjang KB-TK A menggunakan 70% bahasa Mandarin dan 30% bahasa Inggris. Bahasa Indonesia mulai diajarkan di TK B. 2. Sekolah Terpadu Pahoa mengajarkan budi pekerti kepada siswanya. 3. Sekolah Terpadu Pahoa menggunakan guru yang berkualitas dan kurikulum yang baik. 4. Sekolah Terpadu Pahoa memiliki visi dan misi sosial. Sekolah ini didirikan kembali oleh alumninya yang merupakan pekerjaan yang mulia. Sekolah ini tidak mengambil keuntungan dan sekolah ini merupakan sekolah modern. 5. Sekolah Terpadu Pahoa dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. 6. Sekolah terpadu Pahoa mengenakan uang pangkal dan uang sekolah yang relatif murah. Kata Sambutan oleh Tjiong Tiam Siong Tujuan diselenggarakannya road show adalah agar alumni Pa Hoa melihat langsung kekurangan yang terdapat di Sekolah Terpadu Pahoa dan lebih bagus lagi kalau kekurangan itu diisi oleh alumni. Apabila alumni melihat hal yang kurang baik, harap hal itu disampaikan kepada pengurus/tim road show. Pendidikan bukan merupakan urusan Sekolah Terpadu Pahoa saja melainkan juga merupakan urusan nasional. Semua insan wajib memajukan dan turut serta dalam pendidikan. Tujuan membangun sekolah adalah untuk mencerdaskan anak bangsa. Kalau terlaksana, itu baru bisa dikatakan berhasil. Sekolah Terpadu Pahoa didirikan dengan berbagai cara. Salah seorang alumni menyumbang buku-buku lokal dan impor untuk perpustakaan Sekolah Terpadu Pahoa.
Kata Sambutan oleh Hu dari Moscow Semangat yang terdapat di Sekolah Terpadu Pahoa dan alumni Pa Hoa ini akan saya bawa ke Moscow. Saya tidak pernah melihat di Amerika dan Eropa sekolah bahasa Mandarin sebesar ini yang didirikan oleh masyarakat Tionghoa di sana. Sekolah Terpadu Pahoa adalah sekolah bahasa Mandarin yang terbesar.
Kata Sambutan oleh Touw Tjoen Han Dengan didirikannya kembali Sekolah Terpadu Pahoa oleh alumni Pa Hoa maka akan terdapat sumber penerus alumni Pa Hoa. Oleh karena itu, apabila ada alumni yang berniat untuk menyumbang, baik material maupun moril, kami akan menerimanya.
Persentasi Lucky K. Tanubrata, General Manager Sekolah Terpadu Pahoa Sekolah Terpadu Pahoa didirikan oleh ribuan alumni Pa Hoa dan hal ini merupakan usaha mulia. Berkat kerja keras, doa, dan kerja sama dari semua pihak maka Sekolah Terpadu Pahoa tetap dipercaya oleh masyarakat. Visi dan misi Sekolah Terpadu Pahoa adalah mengembangkan pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah, sekolah yang belum meluluskan siswanya (belum terakreditasi) seperti Sekolah Terpadu Pahoa belum dapat mengikuti ujian nasional secara mandiri. Pada tahun pertama, Sekolah Terpadu Pahoa akan mengikuti ujian nasional dengan berafiliasi dengan sekolah negeri. Stempel dan NEM dikeluarkan dari sekolah tersebut sedangkan STTB dikeluarkan oleh Sekolah Terpadu Pahoa. Apabila pada kelulusan ujian nasional, Sekolah Terpadu Pahoa mendapatkan grade A atau B maka selanjutnya Sekolah Terpadu Pahoa dapat menyelenggarakan ujian nasional secara mandiri dengan stempel dari sekolah sendiri. Kurikulum TK. Persentase pengajaran dalam bahasa Mandarin adalah 70% dan bahasa Inggris 30%. Khusus di TK B, siswa baru diajarkan bahasa Indonesia. Metode pembelajaran adalah inqury, learning by doing, active learning. Target penguasaan aksara bahasa Mandarin adalah berlandaskan sistem HSK/YCT yang berlaku secara internasional. Target penguasaan kosa kata bahasa Mandarin setelah siswa lulus TK adalah 500 kata. Siswa mendapatkan pendidikan budi pekerti (moral).
Kurikulum SD-SMP-SMA. Kurikulum SD-SMP-SMA berlandaskan kurikulum nasional berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan. Siswa memperoleh pendidikan agama sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing. Siswa SMP-SMA dilengkapi dengan pelajaran life skill. Target penguasaan kosa kata bahasa Mandarin setelah lulus adalah SMA 5000 kata, SMP 3500 kata, dan SD 2500 kata. Perpustakaan. Jumlah buku yang terdapat di perpustakaan Sekolah Terpadu Pahoa adalah ± 9000 eksemplar. Masing-masing siswa diwajibkan membaca minimal 25 buku. Seharusnya jumlah buku yang dibutuhkan oleh Sekolah Terpadu Pahoa untuk tahun ajaran 2010-2011 adalah sebanyak 62.500 eksemplar. Jumlah buku yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya sebanyak 75.000 eksemplar.
Kata Sambutan Zhang Li, Koordinator guru Mandarin native speaker. Sejak Sekolah Terpadu Pahoa didirikan kembali dua tahun yang lalu. Pada saat ini kelas yang tersedia adalah untuk jenjang SD kelas 1 sampai 3, jenjang SMP kelas 7 dan 8, jenjang SMA kelas 10 dan 11. Untuk membangun Sekolah Terpadu Pahoa, di dalam hal pengajaran untuk siswa, dibutuhkan kerja sama di antara guru lokal, guru native speaker, dan Liong laoshi
Pertunjukan siswa “Hati yang bersyukur” merupakan judul dari Mandarin Speech yang dipertunjukkan oleh siswa.. “Hati yang bersyukur” merupakan kisah seorang anak perempuan tunawicara yang hidup dengan seorang ibunya, karena ayahnya telah lama meninggal. Anak perempuan tersebut sangat bergantung kepada ibunya. Setiap pagi ibunya bekerja dan pulang pada saat senja. Di depan rumahnya, anak tersebut senantiasa menunggu ibunya pulang bekerja untuk mendapatkan bingkisan kue yang dibawakan oleh ibunya. Itulah saat-saat berbahagia baginya bersama dengan ibunya. Pada suatu hari ketika hujan turun dengan lebatnya, anak perempuan itu menunggu ibunya yang tak kunjung tiba. Setelah beberapa saat menunggu, anak perempuan tersebut berkeputusan untuk keluar rumah mencari ibunya. Tak disangka, ibunya telah tergeletak di tanah dengan mata terbuka dan dilihatnya ibunya memegang erat kue di tangannya. Air mata anak perempuan itupun berjatuhan dengan derasnya. Entah berapa lama anak perempuan itu menangis. Dari dalam hatinya, anak perempuan tersebut mengucapkan terima kasih kepada ibunya karena ibunya telah membawakan kue untuknya. Setelah kepergian ibunya, anak perempuan itu hidup sebatang kara. Ia kini lebih menghargai hidup. Setiap hari ia selalu mengucap syukur di dalam hatinya. Setiap bunga yang mekar dan bunga yang gugur, semua dihargainya. Ia berterima kasih kepada hidup.
Pesan moral: panutan moral (budi pekerti) untuk siswa Sekolah Terpadu Pahoa.
Tanggapan Kwan The Sing, Alumni angkatan 1964 Bangga Sekolah Terpadu Pahoa bisa seperti saat ini.
Tanggapan Herman Kaligis, Alumni angkatan 1965. Terima kasih kepada pihak sekolah dan Perkumpulan Pancaran Hidup. Dengan kesempatan ini, kami mengenal lebih jauh sekolah Pahoa sehingga kita menyayangi Pahoa lebih dalam lagi sesuai dengan pepatah: tak kenal maka tak sayang. Pahoa sangat spektakuler. Kami akan melihatnya di masa yang akan datang. Pahoa akan menjadi pemimpin. Hidup Pahoa.
Tanggapan Fifi Wangsadiputra, Alumni angkatan 1966. Saya menghimbau kepada teman-teman agar lebih aktif di perkumpulan kita. Tanpa teman-teman, perkumpulan kita tidak akan pernah maju.
Tanggapan Ciputra, Alumni angkatan 1967. Senang, karena alumni akan ada generasi penerusnya. Pertanyaan: “Saat ini, kita mengimpor guru native speaker, Apakah kita akan menerbitkan guru sendiri? Apakah lulusan Sekolah Terpadu Pahoa akan diterbitkan menjadi guru bahasa Mandarin? Apakah ada beasiswanya?”
Jawaban pertanyaan oleh Liong Weng Seng: “Indonesia mengirim lima orang untuk bersekolah ke China, dan saat ini mereka telah mengajar di TK Pahoa. Kita akan membuat rencana mendidik calon-calon guru kita. Sejak tahun lalu Sekolah Terpadu Pahoa telah memberikan beasiswa selama dua tahun kepada siswa untuk belajar bahasa Mandarin di Sekolah Terpadu Pahoa. Tahun depan mereka sudah bisa mengajar di Sekolah Terpadu Pahoa. Jumlah calon guru yang telah disiapkan sebanyak 17 orang dan yang akan direkrut menjadi guru sebanyak 5 orang. Di Sekolah Terpadu Pahoa dibuka kelas bahasa. Kelas bahasa ini disubsidi oleh sekolah sehingga uang sekolah untuk siswa kelas bahasa hanya sebesar Rp. 300.000,- yaitu 1/3 dari uang sekolah reguler. Pada tahun ajaran 2010-2011 kelas bahasa akan menerima 20 siswa.”
Tanggapan Alumni angkatan 1968 Pak Suseno pernah berkata: saya akan menjadi lokomotif untuk membangun Pahoa. Setelah melihat perkembangan Sekolah Terpadu Pahoa selama tiga tahun, kini terlihat bayangan ke arah mana Pahoa akan bermuara. Semoga Sekolah Terpadu Pahoa makin jaya.
Tanggapan Alumni THHK Cianjur Tulisan di hall Sekolah Terpadu Pahoa bagus.